Setiap kali bicara tentang Kartini, mau tidak mau sosok Mama selalu muncul seketika di relung hati gue.
Di mata gue Mama adalah sosok wanita kuat yang berani mengarungi hidup seorang diri ketika ditinggal pergi oleh suaminya karena dipanggil Tuhan, dengan seorang janin yang masih ada didalam kandungannya *Papa gue memang meninggal karena kecelakaan ketika mama sedang hamil 3 bulan*
Walaupun pada saat itu, gue dan mama tinggal di rumah nenek sehingga sebetulnya mama tidak perlu terlalu memusingkan masalah materi, tapi mama memutuskan untuk kuliah lagi, dan Alhamdulillah akhirnya berhasil untuk mendapatkan pekerjaan yang layak untuk menafkahi gue
Mungkin mama memang bukanlah seperti seorang Megawati yang sanggup jadi presiden pertama wanita kita, karena mama memang gak pernah ngerti *dan peduli* masalah politik
Dan mama juga bukanlah seperti Sri Mulyani yang sanggup mengatur dan mengurus keuangan Negara kita , karena mama memang lebih sering nombok setiap kali memegang uang dalam jumlah besar *gue rasa sih, itu disebabkan karena banyaknya dana dana yang
disamarkan dan akhirnya malahan berubah wujud menjadi buku buku
tebel…hihihi…patungan ama gue sih beli bukunya*
Dan Mama juga bukan seperti Titik Puspa yang di usia senjanya
masih memiliki wajah mulus dan tak berkeriput, karena menurut mama *yang selalu
diulang-ulang terus*, setiap kerut yang ada didirinya adalah potret
perjalanan hidupnya.
Kerut di mata kiri timbul, ketika adik bungsu gue kehilangan motor dan gak berani bilang sendiri ke papa,
Kerut di mata yang satunya lagi muncul disebabkan karena gue yang memaksa dan bersikeras ingin naik bis sendiri Bekasi - Bandung, padahal waktu itu gue masih duduk di bangku SMP,
Keriput di garis senyum, muncul ketika adek tengahku harus masuk SMA, padahal waktu itu papa sedang dalam keadaan tidak bekerja,
Dan setiap uban yang ada di rambut mama disumbangkan oleh semua anak anaknya setiap kali terlambat pulang dan lupa tidak menelfon….
Budinya tak akan pernah bisa terbalaskan kecuali dengan perbuatan baik kita dan hal hal yg selalu menyenangkan hatinya, mama lihat kita bahagia saja rasanya sudah cukup membahagiakannya, benarkan mba Erry :)
BalasHapusTerima kasih partisipasinya ya :D
mamanya masih cantik gitu mbak
BalasHapus